Daftar Blog Saya

Jumat, 25 Januari 2013

puisi


PESAN SEMUT
Acap kali tiap pagi
aq terpaku di depan jendala berdebu
menatap kearah jalan
seakan menyuruhku berhenti memikirkannya
buaian kipas angin mengeliuk keras
coba beri aroma  yg netral
untuk terus memperjuangkannya

aaaaaarrrrrhhh
seekor semut menjitakkan sengitan dijari kakiku
memberi tanda bahwa jalan di luar
amat panjang di bubuhi kerikii kerikil kecil
yang siap menghantam
disusuni butiran pasir dan debu
yg mampu membutakan kaki
yang berbelok dan berarus
ini lah hidup
pesan semut kecil itu
                                                                                       22 november 2012
Kamis, Jam 08 : 04
 _widiya trisna_
PERJELASLAH !
tawa yang pecah seakan terlihat renyah
mengiuk ngiuk aksara memori lama
mengulik sejarah yang tak akan mungkin terukir
hanya impian bala
yang sebenarnya merobek dasar rasa
dimana ini ?
apa ini ?
akan kah tanya terlontar ?

aungan hati begitu mengiba,
ingin ingin dan hanya angan
tak biasa kah kita ?

begitu banyak puing tanya yang ku punya,
amat besar impian yang kusimpan
namun tertutup kabut egois yang menjelma

#memang tak ada tempat utk mu

                                                                                                               
20 november 2012
Selasa, Jam 23 : 03
 _widiya trisna_


TIDAK

Saat bayang menuntun menuju langit
Angin  tak harus tau
cukup melilit dalam lengang
rumputpun turut menyaksikan
Diam bisu dan terpaku

Setitik hujan jatuh
Mencoba meresapi
Seakan mengerti dan pahami
Janjikan lentera damai

Tidak !
Bahkan untuk 2 telinga
Mereka tak harus tau
Dan tetap tidak....
Untuk nyanyian langit  bernada sendu
Untuk harmoni senja yang menyulap

tidak, tidak, tidak…


Oktober 2012
jam 17: 16 WIB
_Widiya Trisna_


LUKA

seleluasa kepingan kaca melayang
menerawang terbang menembus hati
tak terbaca namun terasakan
aksara  api tertelan bara
dan luka...

aksi pena dalam lipatan kertas
cermat lukiskan pantonim masa
beranjak dari bait ke halaman
titik dan koma pun beradu


Terangkailah kata bukan madu
entah apa yang tersirat
mengisak hati menahan luka

pandangi langit dalam tirai langkah
menoreh bait rindu
menepi kian jauh
dan akhirnya luka


23 juni 2012
jam 20: 10 WIB
_Widiya Trisna_



AKU DEBU JALANAN

Aku hanya debu jalanan
Tak terarah dalam melangkah
bila angin merayu
Kuturuti
Berpijak  alasan yang kabur

Aku hanya debu jalanan
Terlihat kuat namun rentan
Tanpak  sabar tapi tak tegar
Merayap mencercah kerikil jalan

Aku hanya debu jalanan
Mengendap saat puing hujan menyerang
Berserakan saat angin menjahili
Selalu Bertabur  dalam kemasan jalan

Aku debu jalanan..
Desember  2011
jam 10: 44 WIB
_Widiya Trisna_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar