Daftar Blog Saya

Rabu, 25 Desember 2013

sosiologi politi



SOSIOLOGI POLITIK
ANALISIS FILM SOE HOK GIE
Oleh : Widiya Trisna/ 1101817

Indonesia di akhir tahun 1950 dan diawal 1960 adalah sebuah negara yang terjebak antara perang dingin, apakah berada di bawah pimpinan presiden Soekarno seumur hidup. Seluruh unsure masyarakat terpolitisi dan seluruh faksi dalam masyarakat termasuk mahasiswa Indonesia aktif terlibat dalam permainan politik yang kemudian ikut menentukan masa depan bangsa ini. Soe hok gie adalah seorang pemuda Indonesia keturunan cina yang tumbuh dalam masa pergolakan ini. Dan menuliskannya di buku hariannya.
Awal dari film ini menceritakan bagaimana gie di masa kecil dan bagaimana lingkungan tempat dia tinggal. Untuk menyampaikan aspirasi masyarakat tentang pemerintah yang berlangsung dengan menggunakan media tembok besar di jalan yang ditulis dengan cat berwarna hitam dan merah dengan memboomingkan kata “revolusi” Sosialisasi politik adalah suatu transmisi pengetahuan, sikap, nilai, norma, dan prilaku esensial dalam kaitannya dengan politik agar mampu berpartisipasi efektif dalam kehidupan politik  dengan menggunakan media. Nah dalam film ini sosialisasi politik dijalankan melalui media radio radio, Koran dan surat kabar lainnya.
Saat Gie bicara tentang langgengnya kekuasaan Presiden Soekarno yang diangkat menjadi Presiden Indonesia seumur hidup. Gie bersama teman-temannya seperti Mochtar Lubis, Arief Budiman, mengadakan diskusi tentang permasalahan tersebut. Soe Hok Gie menerbitkan tulisan tentang topik tersebut berjudul “Pelacuran Intelektual” dimuat pada Harian Sinar Harapan 21 April 1969. Soe berani mengutarakan pendapat setelah sebelumnya banyak membaca buku, dan berdiskusi. Hal ini menunjukan bahwa adanya partisipasi aktif dari mahasiswa. Pada dasarnya Partisipasi politik adalah keikutsertaan atau berperan serta dalam kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan kekuasaan, kewenangan, kehidupan publik, pemerintahan, kebijakan dan pengambilan keputusan,. Intinya partisipasi politik adalah keikutsertaan dalam kegiatan berpolitik.

Dalam film ini saluran komunikasi yang digunakan oleh presiden Soekarno adalah komunikasi Massa yaitu komunikasi ’satu – kepada - banyak’ yaitu melalui radio dan Komunikasi Tatap Muka dengan para aktivis aktivis, hal ini terlihat saat soe menghadiri sebuah pertemuan di istana negara dengan alasan meminta restu basa basi untuk menjalankan sebuah organisasi meskipun soe tidak bergabung dalam sebuah organisasi dan memilih untuk independen tapi dia tetap menghadirinya.
Pada tahun 1963 Partai Komunis Indonesia (PKI) semakin gencar dalam mensosialisasikan partainya. Terlihat arakan kampanye partai tersebut dengan menggunakan mobil besar untuk konvoi konvoi dijalan sambil mengibarkan bendera partainya. Nah disini juga terlihat soialisasi partai politik dengan menggunakan bendera yang menjadi salah satu identitas partai tersebut.
Dibawah rezim pelopor kemerdekaan Indonesia Bung Karno, yang ditandai dengan konflik antara militer dengan PKI, pemerintahan Sukarno yang diktator dan menyebabkan hak rakyat yang miskin terinjak-injak, adanya ketidakadilan sosial, penyalahgunaan kedaulatan, dan korupsi di bawah pemerintahan Sukarno membuat mahasiswa sebagai kaum intelektual ingin merubah dengan melakukan pergerakan sosial. Januari  tahun 1966 untuk mengurangi pengaruh komunis, Sukarno membuat politik kenaikan harga yg menyebabkan rakyat panik dan tidak berpikir untuk menumpas PKI. Dilain sisi organisasi mahasiswa pun bersatu dalam kesatuan aksi mahasiswa Indonesia (KAMI) yang terdiri dari beberapa organisasi organisasi misalnya PMKRI, GMNI, HMI, MAPALA dan lain lain turun ke jalan dengan tiga tuntutan salah satunya utk membubarkan PKI.
Februari 1966, beberapa ribu mahasiswa kembali mengadakan demonstrasi karena pada faktanya PKI tidak dibubarkan dan masih berkeliaran dalam kabinet kementrian. Kemudian setelah ditetapkannya PKI sebagai partai terlarang maka terjadilah pembantaian besar besaran bagi yang terlibat di pulau Bali dengan alasan membersihkan segala sesuatu yang berhubungan dengan PKI. Saat itu orang terdekat dan keluarga yang terlibat ditanyai dan terancam tidak aman saat itu.

Nah, dalam demonstrasi ribuan mahasiswa terlihat jelas bahwa ada kebebasan untuk mengeluarkan pendapat, dimana pemerintahan itu dari, oleh dan untuk rakyat. Dalam pewujudan masyarakat madani atau civil society dimana komponen dari civil society itu sendiri adalah pergerakan mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan lembaga pers. Dalam film ini sangat terlihat bagaimana demonstrasi yang dilakukan mahasiswa mampu mewujudkan perubahan tujuan kearah yang lebih baik, begitu juga LSM dan Pers yang sangat membantu mempuplikasikan kejadian kejadian dimasa itu. Memang civil society adalah sebuah wacana yang ingin kita raih bersama namun setidaknya sudah terlihat usaha usaha dari kita untuk menuju masyarakat civil society yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar