Daftar Blog Saya

Rabu, 06 Maret 2013

tugas AKI

Latar belakang kemajemukan Indonesia

1.      Keaadaan geografis

Keadaan geografis membagi wilayah Indonesia kurang lebih 3000 pulau yang berserakan sepanjang khatulistiwa. Kondisi kepulauan punya pengaruh yang sangat besar terhadap terciptanya pluralitas kemajemukan Indonesia, ketika nenek moyang terdahulu datang secara bergelombang ke Indonesia, memaksa mereka untuk tinggal dan menetap didaerah yang terpisah pisah satu sama lain. Isolasi geografis yang demikian mengakibatkan penduduk yang menempati setiap pulau tumbuh menjadi kesatuan suku bangsa . ikatan kesukuan ini terdiri dari sejumlah orang yang disatukan oleh ikatan emosional  serta memandaang diri mereka  masing masing sebagai suatu jenis tersendiri. Dengan pengecualian yang sangat kecil, mereka pada umumnya  memiliki bahasa dan warisan budaya yang sama. Lebih dari itu, mereka biasanya mengembangkan kepercayaan bahwamereka memiliki asal usul keturunan yang sama, suatu kepercayaan yang seringkali didukung oleh mitos mitos yang hidup ditengah masyarakat.
 
2.      Indonesia terletak diantara dua samudra
Indonesia terletak diantara samudra pasifik dan samudra hindia. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pluralism atau kemajemukan agama masyarakat Indonesia. Letak yang berada ditengah lalu lintas perdagangan laut Indonesia sudah sejak lama memperoleh pengaruh kebudayaan bangsa lain melalui para pedagang asing. Pengaruh pertama yang masuk yaitu Hindu- Budha dari India sejak 400 tahun sesudah masehi. Pengaruh ini tertanam kuat di pulau bali dan jawa hinggamasa kini.
Kebudayaan islam masuk sejak abad ke-13 akan tetapi baru menyebarluas sepanjang abad 15. Suatu kepercayaan agama yang bersifat syncretic dianut oleh sebagian besar penduduk. Dimas itu kepercayaan animisme dan dinamisme bercampur dengan kebudayaan/ kepercayaan Hindu- Budha dan Islam, sementara itu Bali masih tetap merupakan daerah pengaruh agama Hindu. Pengaruh barat datang ke Indonesia melalui bangsa Portugis untuk mencari rempah rempah dan menjalankan misionaris agama. Hasil final dari pengaruh kepercayaan tersebut adalah terciptanya plurisme agama di Indonesia.




3.      Iklim dan struktur tanah yang berbeda
Hal ini menciptakan pluralisme di bidang regional di Indonesia, perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah merupakan kondisi yang menciptakan dua macam lingkungan ekologis yang berbeda di Indonesia. Yaitu perbedaan daerah pertanian sawah yang banyak terdapat dipulau jawa dan bali serta daerah pertanian ladang yang banyak terdapat diluar pulau jawa. Perbedaan lingkungan ekologis tersebut  menyebabkan kontras antara jawa dan luar jawa dalam bidang kependudukan, ekonomi, sosial, budaya.

REALITA KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA
a.       Etnik dan kebudayaan
Tentang berapa jumlah  suku bangsa yang ada di Indonesia, ternyata terdapat banyak pendapat. Hildred Geertz menyebutkan lebih dari 300 suku bangsa di Indonesia, Skiner menyebutkan lebih dari 35 suku bangsa yang masing masing dengan adat dan bahasa yang berbeda. Data statistic hindia belanda menggambarkan persentase suku bansa Indonesia tahun 1930 sebagai berikut : 47,02 % Jawa, 3,36% Minang, 2,59% Bugis, 2.04% Batak, 1,88% Bali, 1,66% Betawi, 1,61% Melayu, 1,52% Banjar, 1,41% Aceh, 1,30% Palembang, 1,12% Sasak, 1,10 % Dayak, 1,09 % Makasar, 0,94 % Toraja dan lain lainnya 9,54 %.
b.      Sistem Struktur sosial dan ekonomi
Dimasa Hindia Belanda masyarakat Indonesia terbagi kedalam kelas kelas, dimana kelas tertinggi adalah eropa, kelas menenga asia timur dan yang paling bawah adalah pribumi.
c.       Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaan di Indonesia berawal dari animisme, dinamisme, totenisme. Hingga saat sekarang ada 6 agama yang diakui Negara yaitu :
1)      Islam
2)      Katolik
3)      Protestan
4)      Hindu
5)      Budha
6)      Konghucu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar