Daftar Blog Saya

Rabu, 06 Maret 2013

tugas belajar dan pembelajaran


PENGERTIAN BELAJAR PEMBELAJARAN MENURUT BEBERAPA TEORI
Oleh Widiya Trisna dan Fika Fertiwi

1.      Teori Pembelajaran Sosial
Teori belajar sosial dikenalkan oleh Albert Bandura, yang mana konsep dari teori ini menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Menurut Bandura, orang belajar melalui pengalaman langsung atau pengamatan (mencontoh model). Orang belajar dari apa yang ia baca, dengar, dan lihat di media, dan juga dari orang lain dan lingkungannya. Teori ini mengemukakan bahwa seorang individu belajar banyak tentang perilaku melalui peniruan/modeling, bahkan tanpa adanya penguat (reinforcement) sekalipun yang diterimanya.
Teori belajar sosial menekankan observational learning (pembelajaran melalui pengamatan) sebagai proses pembelajaran, yang mana bentuk pembelajarannya adalah seseorang mempelajari perilaku dengan mengamati secara sistematis imbalan dan hukuman yang diberikan kepada orang lain. komponen-komponen belajar terdiri dari tingkah laku, konsekuensi-konsekuensi terhadap model dan proses-proses kognitif pembelajar. Dalam proses belajar terdapat 4 tahap , yaitu : perhatian / atensi, mengingat / retensi, reproduksi gerak , dan motivasi.
Kelebihan dari teori ini adalah lebih menekankan pada lingkungan dan perilaku seseorang yang dihubungkan melalui system kognitif , sedangkan kelemahannya terletak pada  proses peniruan semua tingkah laku sehingga tidak tertutup kemungkinan untuk meniru hal hal yang bersifat negatif.

2.      Teori Belajar Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme bukan merupakan gagasan yang baru,melainkan dari pengelaman pengelaman siswa. Teori ini mengutamakan proses daripada fakta atau hasil. Siswa dituntut untuk aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyususn konsep dan memeberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari,Hakekatnya kendali belajar sepenuhnya ada pada siswa. Paradigma ini memandang siswa sebagai pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu, kemampuan awal tersebut akan menjadi dasar dalam mengkonstruksikan pengetahuan yang baru. Guru hanya berperan sebagai fasilitator.
Kelebihan teori ini adalah siswa lebih aktif dan terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, sehingga lebih faham dan dapat mengapliksikannya dalam semua situasi. Sedangkan kelemahan dari teori ini adalah berkurangnya peran guru sebagai seorang pendidik.



3.      Pengertian Teori Sibernetik
Teori sibernetik adalah teori belajar dengan mengutamakan proses informasi yang lebih mementingkan sistem informasi yang akan dipelajari siswa. Menurut teori sibernetik tidak ada cara belajar yang sempurna untuk segala kondisi karena cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi. Ada tiga tahap proses pengolahan informasi dalam ingatan, yakni dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval). Komponen pemprosesan informasi dipilih berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya "lupa". Ketiga kom-ponen tersebut adalah sensory receptor, long term memory, dan working memory. Proses belajar menurut teori sibernetik akan berjalan dengan baik jika apa yang hendak dipelajari itu atau masalah yang hendak dipecahkan (dalam istilah yang lebih teknis yaitu sistem informasi yang hendak dipelajari) diketahui ciri-cirinya.
Teori sibernetik dapat mempermudah perolehan pengetahuan baru yang rinci. Namun dari kelebihan itu semua, teori sibernetik mempunyai kelemahan yaitu kurang memperhatikan akan proses belajar.

Hakikat Belajar Pembelajaran
Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku mental karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Tujuan belajar dan pembelajaran mencakup tujuan intruksional, tujuan pembelajaran, dan tujuan belajar.


Sumber :
a.       Belajar dan Pembelajaran karangan DR. C. Asri Budiningsih
b.      Kurikulum dan Pembelajaran karangan Dr. Oemar Hamalik
c.       http://all-about-theory.blogspot.com. Diakses pada tanggal 27 Februari 2013.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar