Daftar Blog Saya

Rabu, 06 Maret 2013

tugas telaah kurikulum dan buku teks


PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
A.    PRINSIP-PRINSIP UMUM
1.      Prinsip Berorientasi pada Tujuan
Tujuan merupakan kriteria yang harus dipenuhi dalam pemilihan kegiatan dan pengalam yang ingin dicapai. Sebelum bahan pelajaran ditantukan, langkah pertama yang harus dilakukan guru adalah menentukan tujuan pembelajaran. Dengan adanya kejelasan dan ketepatan tujuan pembelajaran guru dapat menunjukkan metode, media dan alat evaluasi yang cocok. Tujuan pembelajaran tersebut diuraikan oleh guru dalam bentuk tujuan pembelajaran umum dan khusus (tujuan isntrusional umum dan tujuan isntruksional khusus).
Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yng bertitik tolak dari tujuan pendidikan nasional. Tujuan kurkulum merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan satuan dan jenjang pendidikan terntentu. Tujuan kurikulum mengandung aspek-aspek pengetahuna, keterampilan, sikap, dan nilai yang selanjutnya menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik yang mencakup ketiga aspek tersebut dan bertalian dengan aspek yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional.

2.      Prinsip Relevansi (Kesesuaian)
Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan sistem penyampainannya harus relevan dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
a.    Relevan dengan Kehidupan Peserta didik
Pengembangan kurikulum hendaknya mempertimbangkan atau disesuaikan dengan kehidupan nyata disekitar peserta didik
b.    Relevan dengan Kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang.
Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan apa yang akan dihadapi oleh para peserta didik, apa yang ia peroleh ketika di sekolah bermanfaat praktis untuk kehidupan di masa yang akan datang.
c.    Relevan dengan tuntutan dunia kerja.
Hal ini terkait langsung dengan kegiatan atau pengalaman belajar yang diperoleh olah anak didik di bangku sekolah. Kurangnya relevansi dari segi kegiatan belajar sering mengakibatkan kesukaran peserta didik dalam menghadapi tuntutan dunia kerja setelah lulus sekolah. Artinya, kegiatan belajar secara teoritik dan praktek harus relevan dan berjalan sebaik mungkin. Pada hakikatnya kurikulum (sekolah) merupakan jembatan untuk masuk ke dunia kerja.


d.   Relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pendidikan harus dapat menyesuaikan diri bahkan memberikan sumbangan terhada perkembangna  ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Upaya yang harus dilakukan menciptakan kurikulum yang dapat menyiapkan peserta didik menjadi produsen ilmu pengetahuan, bukan sebagai konsumen ilmu pengetahuan dan teknologi.

3.      Prinsip Efisiensi dan Efektivitas
Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi efisien dalam pendayagunaan dana waktu, tenaga dan sumber-sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal. Dana yang terbatas harus digunakan sedemikian rupa dalam rangka mendukung pelaksanaan pembelajaran. Waktu yang tersedia bagi siswa belajar di sekolah juga terbatas harus dimanfaaatkan secara tepat sesuai dengan mata ajaran dan bahan pembelajaran yang diperlukan. Tenaga di sekolah juga sangat terbatas, baik dalam jumlah maupun dalam mutunya, hendaknya didayagunakan secara efisien untuk melaksanakan proses pembelajaran. Demikian juga keterbatasan fasilitas ruangan, peralatan dan sumber bacaaan, harus digunakan secara tepat oleh siswa dalam rangka pembelajaran yang semuanya untuk meningkatkan efektivitas atau keberhasilan siswa.
Efektivitas bidang pendidikan terbagi  dua, yaitu
a.    Efektivitas mengajar guru
Mencakup sejauh mana jenis-jenis kegiatan pembelajran yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan pembinaan secara terus-menerus seperti penataran bagi guru-guru yang menyangkut strategi pembelajaran maupun pemberian buku-buku sumber.
b.    Efektivitas belajar peserta didik
Menyangkut sejauh mana tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat dicapai melalui pembelajaran yang diikuti.


4.      Prinsip Fleksibilitas (Keluwesan)
Kurikulum yang lues mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi, atau dikurangi berdasarkan tututan dan keadaan ekosistem dan kemampuan setempat, jadi tidak statis atau kaku.
a.       Fleksibilitas dalam memilih program pendidikan
Maksudnya adalah adanya berbagai alternatif program pilihan baik dalam bentuk jurusan, program spesialisasi dan sebagainya.
b.      Fleksibilitas dalam mengembangkan program pembelajaran.
Bisa diwujudkan dalam bentuk memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengembangkan sendiri program pembelajaran sesuai dengan  tujuan yang ingin dicapai.


5.      Prinsip Berkesinambungan (Kontinuitas)
Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek-aspek, materi dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memiliki hubungan fungsional yang bermakna sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuann pendidikan, tingkat perkembangan siswa. Dengan prinsip ini tampak jelas alur dan keterkaitan di dalam kurikulum tersebut sehingga mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Kesinambungan dapat dilihat dalam hal:
a.       Kesinambungan antar berbagai tingkat sekolah, artinya bahan pelajaran yang diperlukan untuk sekolah lebih lanjt sudah dipaelajari di sekolah sebelumnya.
b.      Kesinambungan antar berbagai bidang studi dan jenjang pendidikan.


6.      Prinsip Keseimbangan
Penyusunan kurikulum supaya memperhatikan keseimbangan secara proporsional dan fungsional antara berbagai program dan sub program, antara semua mata ajaran dan antara aspek-aspek perilaku yang ingin dikembangkan. Keseimbangan juga perlu diadakan antara teori dan praktek, antara unsur keilmuan sains, sosial, humaniora, dan keilmuan perilaku. Dengan keseimbangan tersebut diharapkan terjalin perpaduan yang lengkap dan menyeluruh, yang satu sama lainnya memberikan sumbangan terhadap pengembangan pribadi.

7.      Prinsip Keterpaduan
Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkana prinsip keterpaduan. Perencanaan terpadu bertitik tolak dari masalah atau topik dan konsistensi anatar unsur-unsurnya. Pelaksanaan terpadu dengan melibatkan semua pihak baik di lingkunagn sekolah maupun pada tingkat intersektoral. Denga keterpaduan ini diharapkan terbentuknya pribadi yang bulat dan utuh. Disamping itu juga dilaksanakan keterpaduan dalam proses pembelajaran, baik dalam interaksi antara siswa dan guru, maupun antara teori dan praktek.

8.      Prinsip Mutu
Pengembangan kurikulum berorientasi pada pendidikan mutu dan mutu pendidikan. Pendidikan mutu berarti pelaksanaan pembelajaran yang bermutu, sedangkan mutu pendidikan berorientasi pada hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang bermutu ditentukan oleh derajat mutu guru, kegiatan belajar mengajar, peralatan atau media yang bermutu. Hasil pendidikan yang bermutu diukur berdasarakan kriteria tujuan pendidikan nasional yang diharapkan.

9.      Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
Proses pendidikan tidak hanya harus berlaku di sekolah tetapi juga dapat dilakukan di luar sekolah, seperrti halnya dalam keluarga dan masyarakat. Waktu untuk belajar tersedia sepanjang manusia masih hidup dimana pun ia berada dengan apa atau siapapun ia belajar. Dengan demikian tidak ada batasan usia untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

10.  Prinsip Model Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum dilakukan secara bertahap dan terus menerus melalui proses perbaikan, pemantapan dan pengembangan lebih lanjut kearah yang lebih baik menuju kesempurnaan. Guru sebagai pengembang kurikulum harus melakukan perbaikan secara terus menerus proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas terhadap metode, media, evaluasi dari hasil belajar.


B.     PRINSIP-PRINSIP KHUSUS
1.      Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan.
Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
a.       Ketentuan dan kebijakan pemerintah terdapat dalam dokumen negara dan strategi pembanguan.
b.      Survei mengenai persepsi orang tua atau masyarakat melalui angket dan wawancara.
c.       Survei tentang pandangan para ahli di bidang tertentu
d.      Survei tentang manpower.
e.       Pengalaman negara-negara lain
f.       Penelitian.
2.      Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, dengan mempertimbangkan beberapa hal:
a.       Perlunya penjabaran tujuan pembelajaran dalambentuk perbuatan hasil belajar khusus dan sederhana sesuai isi pembelajaran.
b.      Isi bahan pembelajaran meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
c.       Unit pembelajaran disusun secara sistematis dan logis.
3.      Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan kegiatan belajar mengajar, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a.       Kesesuaian antara metode dan bahan pelajaran.
b.      Metode yang bervariasi untuk melayani perbedaan individual peserta didik.
c.       Rancangan metode atau teknik dapat mencapai tujuan pembelajaran pada aspek pengetahuan sikap dan keterampilan.
d.      Metode yang dipakai menjamin kegitatan belajar di sekolah atau di rumah serta mendorong penggunaan sumber belajar dari masyarakat.
4.      Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan media dan alat pembelajaran, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a.       Ketersediaan alat dan pengadaannya.
b.      Pembuatan dan pembiayaan media.
c.       Pengintegrasian dalam proses pembelajaran.
5.      Prinsip yang berkenaan pemilihan bentuk penilaian
Dimulai dengan merumuskan tujuan pembelajaran dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang diurikan dalam bentuk perilaku yang dapat diamati. Kemudian dihubungkan dengan materi pembelajaran dan baru membuat butir-butir soal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar